Melanjutkan dari cerita
sebelumnya di http://irenenovianinathanael.blogspot.com/2017/02/ibu-hamil-apakah-bpjs-mengcover-cek.html
kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya menjalani test retina mata.
Sabtu, 4 Maret 2017.
Saya dan suami menuju RS Hermina
Tangerang sekitar pukul 18.00 WIB, karena dokter buka praktek pukul 19.00 WIB. For
your info, singkat cerita saya pindah dokter, awalnya ke dokter perempuan, tapi
karena beliau cuti jadilah saya pindah ke Dr. Suminto SpM. Dan kali ini saya
tidak menggunakan BPJS, tapi dengan dana pribadi dikarenakan awal saya daftar
ke dokter yang perempuan jadi kalau saya mau pindah dokter harus melalui
prosedur awal lagi, minta rujukan klinik dll. Karena kami malas untuk bolak –
balik ke klinik lagi jadilah kami cek ke kasir terlebih dahulu untuk mengetahui
jumlah biaya yang harus kami keluaran jika menggunakan dana pribadi.
Beruntungnya kasir hari itu sedang sepi dan cukup ramah, dari kasir kami
mendapat informasi perkiraan biaya periksa retina mata sekitar
“Rp 280.000 Bisa lebih, bisa
kurang mba.” Begitu kira – kira informasi yang diberikan sang kasir.
Saya dan suami memutuskan untuk
menggunakan dan pribadi.
Note : Setelah selesai cek
mata dan ke kasir, betapa bahagianya kami biaya yang dibutuhkan hanya Rp
177.000 tidak ada obat dan tambahan lainnya. Hehehe
Tidak seperti dokter perempuan
sebelumnya yang telat datang praktek hingga 1 jam, Dr Suminto ternyata sudah ada
di ruangan dan memulai praktek sebelum kami hadir (kami sampai kira – kira pukul
18.30 WIB). Wow dari soal antrean aja dokter ini sudah nilai plus, ditambah
waktu baru masuk ruangan praktek Dr ini memberikan salam tangan (hehehe sopan
banget dalem hati).
Setelah saya memberikan surat
rujukan dari Dr Obgyn untuk mengecek kondisi retina mata, dokter tersebut
sempat bertanya – tanya sebentar soal mata saya, seperti minus berapa, selama
ini pakai kacamata atau lensa, hamil berapa bulan dan setelah itu segera dokter
tersebut memulai pengecekan retina mata saya.
Proses pengecekan retina mata
yang saya jalani terbagi menjadi 3 tahap sbb:
1. Cek
jumlah minus/silinder mata
Pengecekan
pertama dengan alat yang sudah bisa dan sering kita jumpai di optik – optik biasa.
Tujuannya untuk mengetahui pasti berapa jumlah minus dan silinder lensa mata
kita.
2. Cek
membaca/melihat tulisan
Pengecekan
kedua ini menggunakan alat yang juga sudah biasa kita temui di optik – optik,
berbentuk kacamata guna mengetahui berapa batas kemampuan mata kita menggunakan
alat bantu kacamata. Jadi dalam hasil test pertama dan kedua ini bisa dibandingkan
jumlah minus dan silinder kita. Jujur, saya paling segan menjalani test seperti
ini, tapi dengan setiap kata – kata dari dokter ini yang begitu ramah cukup
membuat saya tenang dan santai menjalani test ini hehehe.
3. Cek
retina mata
Pengecekan
ketiga ini menggunakan alat yang kecil seperti pen namanya Steak Retinoplas.
Steak ini memancarkan sinar ke mata pasien, lalu dokter akan mengamati hasil
dari pembiasan /pemantulan dari sinar tersebut.
Setelah selesai melalui ketiga
proses pengecekan di atas, dokter akan memberikan jawaban “Apakah si Ibu hamil
bisa dikatakan aman atau tidak melakukan persalinan spontan/normal ataukah
harus melalui jalan operasi caesar?”
Hasil dari pengecekan retina
mata saya sebenarnya tidak terdapat goresan / robek karena masih ada lapisan
lain yang menutupi retina mata. Hanya saja menurut Dr. Suminto resiko ablasio
(kebutaan) tetap ada. So, satu – satunya jalan adalah persalinan caesar agar
lebih aman. Jujur, saya dan suami memang sudah mempersiapkan diri dengan hasil
test mata ini, apa pun hasilnya karena kami selalu berdoa meminta jalan yang
terbaik, jadi kami yakin ini adalah jalan yang terbaik dari Tuhan. Aminn.
Next article saya akan
membahas bagaimana tata cara menggunakan BPJS untuk kontrol kehamilan di Rumah
Sakit rujukan. Ditunggu yah bu ibu link nya J
Semoga article ini membantu
dan membuat para calon ibu tenang/tidak stress menjalani test retina mata
hehehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar