Selasa, 28 Maret 2017

My Baby Born Wishlist

Sebenernya agak ragu sih bikin wishlist ginian, takutnya dibilang ngarep heheh tapi yah dari pada kado yang didapet nanti mubazir, sayang toh.
Jadi berikut adalah daftar Wishlist saya untuk kelahiran my baby Ay yang memang saya belum sempet beli sampai sekarang heheh

NO
NAMA BARANG
MERK
COLOR
Picture
1
Botol Dot
Philips Avent 2 Natural Bottle 260 ml 
Clear/Pink
2
Baju 4-12 month
Apa aja yang lucu hehehe
Apa Aja

3
Warmer penghangat ASI
Crown Warmer 4in1 CR 198
Apa Aja
4
Sterilizer
Crown 6 Bottles Steam Sterilizer CR088
Apa Aja
5
Stroller
Babyelle Infinite
Red/Cream
6
Baby bather
Apa aja
Pink
7
Bantal Peyang
Babymoov
Apa aja
8
Tas ASIP Ransel yang muat Laptop 14"
Gabag Black Calmo
Black
9
Car Seat
Apa aja
Merah/Biru/Black
10
Gendongan bayi Hipseat
Apa aja yang penting ada hipseatnya
Biru/Merah
11
Gendongan bayi Wrapping
Apa aja
Black
12
Baby food maker
Takahi
Apa Aja


Kamis, 16 Maret 2017

Prosedur Cek Kehamilan di Rumah Sakit dengan BPJS (Ibu Hamil Minus Tinggi)

Berikut adalah prosedur pengecekan kehamilan di Rumah Sakit dengan menggunakan BPJS, dalam kasus ini dikarenakan mata ibu hamil yang minus tinggi.
1.       Dokter kandungan akan memberikan selembar kertas “Formulir Konsultasi/Rujukan Pasien” untuk diteruskan ke Dokter spesialis mata.
Dalam Surat ini berisi kurang lebih, meminta bantuan untuk mengecekretina mata sang ibu apakah masih memungkinkan menjalani proses persalinan secara normal atau harus melalui caesar.

2.       Kunjungi dokter umum di Faskes1/Klinik yang tertera pada kartu BPJS Ibu.
Mintalah surat rujukan dari Faskes1/klinik tersebut untuk ke Dr. Spesialis Mata.
                Klinik akan mengeluarkan Surat Rujukan ke Dr. Spesialis Mata (3 Lembar)

3.       Sebelum ke RS yang dituju, pastikan bagi ibu hamil tidak menggunakan softlense paling tidak 24 jam sebelum melakukan pengecekan retina mata. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang aktual dari otot – otot mata.


4.       Bawalah dokumen di bawah ini ke Rumah Sakit yang ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan untuk keperluan pendaftaran pasien BPJS :
Fotocopy KTP,
Fotocopy kartu BPJS, dan
surat rujukan dari Faskes1/klinik.
Jangan Lupa membawa “Formulir Konsultasi/Rujukan Pasien” yang diberikan oleh dokter kandungan, agar dokter spesialis mata memberikan jawaban langsung di kertas tersebut.

5.       Dokter Spesialis mata akan memberikan jawaban langsung di “Formulir Konsultasi/Rujukan Pasien”.

6.       Jika disarankan caesar oleh Dr Mata, bawalah hasil tersebut ke Faskes1/klinik untuk meminta Surat Rujukan lagi guna pengecekan kehamilan selanjutnya di RS yang dituju.
Karena biasanya ibu hamil harus memiliki riwayat cek kehamilan di RS yang ditunjuk min. 3 kali, atau tergantung dari peraturan RS.
Surat Rujukan dari Klinik ini kurang lebih sama dengan surat rujukan ke Dr Spesialis mata sebelumnya 3 lembar, tapi dokter yang dituju adalah Dr Obgyn/Kandungan.

7.       Sama seperti prosedur pendaftaran peserta BPJS #4
Bawalah dokumen di bawah ini ke Rumah Sakit yang ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan untuk keperluan pendaftaran pasien BPJS :
Fotocopy KTP,
Fotocopy kartu BPJS, dan
surat rujukan dari Faskes1/klinik.
Jangan Lupa membawa hasil “Formulir Konsultasi/Rujukan Pasien” yang sudah diisi oleh Dr Mata, guna menginformasikan kepada Dr kandungan hasil dari test tersebut.

8.       Jangan lupa foto layar monitor USG pada saat dokter kandungan melakukan pemeriksaan detak jantung (untuk mendaftarkan janin ke BPJS), karena peraturan yang berlaku hasil print foto untuk kebutuhan data di Rumah Sakit dan tidak bisa dibawa pulang.

9.       Setelah pengecekan selesai, dokter akan memberikan secarik kertas kecil “Surat Rekomendasi Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP)”. Dalam surat tersebut berisi rekomendasi dokter untuk melakukan kontrol kehamilan berikutnya.

Senin, 06 Maret 2017

Prosedur Pengecekan Retina Mata untuk Ibu Hamil

Melanjutkan dari cerita sebelumnya di http://irenenovianinathanael.blogspot.com/2017/02/ibu-hamil-apakah-bpjs-mengcover-cek.html kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya menjalani test retina mata.

Sabtu, 4 Maret 2017.
Saya dan suami menuju RS Hermina Tangerang sekitar pukul 18.00 WIB, karena dokter buka praktek pukul 19.00 WIB. For your info, singkat cerita saya pindah dokter, awalnya ke dokter perempuan, tapi karena beliau cuti jadilah saya pindah ke Dr. Suminto SpM. Dan kali ini saya tidak menggunakan BPJS, tapi dengan dana pribadi dikarenakan awal saya daftar ke dokter yang perempuan jadi kalau saya mau pindah dokter harus melalui prosedur awal lagi, minta rujukan klinik dll. Karena kami malas untuk bolak – balik ke klinik lagi jadilah kami cek ke kasir terlebih dahulu untuk mengetahui jumlah biaya yang harus kami keluaran jika menggunakan dana pribadi. Beruntungnya kasir hari itu sedang sepi dan cukup ramah, dari kasir kami mendapat informasi perkiraan biaya periksa retina mata sekitar
“Rp 280.000 Bisa lebih, bisa kurang mba.” Begitu kira – kira informasi yang diberikan sang kasir.
Saya dan suami memutuskan untuk menggunakan dan pribadi.
Note : Setelah selesai cek mata dan ke kasir, betapa bahagianya kami biaya yang dibutuhkan hanya Rp 177.000 tidak ada obat dan tambahan lainnya. Hehehe

Tidak seperti dokter perempuan sebelumnya yang telat datang praktek hingga 1 jam, Dr Suminto ternyata sudah ada di ruangan dan memulai praktek sebelum kami hadir (kami sampai kira – kira pukul 18.30 WIB). Wow dari soal antrean aja dokter ini sudah nilai plus, ditambah waktu baru masuk ruangan praktek Dr ini memberikan salam tangan (hehehe sopan banget dalem hati).

Setelah saya memberikan surat rujukan dari Dr Obgyn untuk mengecek kondisi retina mata, dokter tersebut sempat bertanya – tanya sebentar soal mata saya, seperti minus berapa, selama ini pakai kacamata atau lensa, hamil berapa bulan dan setelah itu segera dokter tersebut memulai pengecekan retina mata saya.

Proses pengecekan retina mata yang saya jalani terbagi menjadi 3 tahap sbb:
1.       Cek jumlah minus/silinder mata
Pengecekan pertama dengan alat yang sudah bisa dan sering kita jumpai di optik – optik biasa. Tujuannya untuk mengetahui pasti berapa jumlah minus dan silinder lensa mata kita.

2.       Cek membaca/melihat tulisan
Pengecekan kedua ini menggunakan alat yang juga sudah biasa kita temui di optik – optik, berbentuk kacamata guna mengetahui berapa batas kemampuan mata kita menggunakan alat bantu kacamata. Jadi dalam hasil test pertama dan kedua ini bisa dibandingkan jumlah minus dan silinder kita. Jujur, saya paling segan menjalani test seperti ini, tapi dengan setiap kata – kata dari dokter ini yang begitu ramah cukup membuat saya tenang dan santai menjalani test ini hehehe.
3.       Cek retina mata
Pengecekan ketiga ini menggunakan alat yang kecil seperti pen namanya Steak Retinoplas. Steak ini memancarkan sinar ke mata pasien, lalu dokter akan mengamati hasil dari pembiasan /pemantulan dari sinar tersebut.

Setelah selesai melalui ketiga proses pengecekan di atas, dokter akan memberikan jawaban “Apakah si Ibu hamil bisa dikatakan aman atau tidak melakukan persalinan spontan/normal ataukah harus melalui jalan operasi caesar?”

Hasil dari pengecekan retina mata saya sebenarnya tidak terdapat goresan / robek karena masih ada lapisan lain yang menutupi retina mata. Hanya saja menurut Dr. Suminto resiko ablasio (kebutaan) tetap ada. So, satu – satunya jalan adalah persalinan caesar agar lebih aman. Jujur, saya dan suami memang sudah mempersiapkan diri dengan hasil test mata ini, apa pun hasilnya karena kami selalu berdoa meminta jalan yang terbaik, jadi kami yakin ini adalah jalan yang terbaik dari Tuhan. Aminn.

Next article saya akan membahas bagaimana tata cara menggunakan BPJS untuk kontrol kehamilan di Rumah Sakit rujukan. Ditunggu yah bu ibu link nya J

Semoga article ini membantu dan membuat para calon ibu tenang/tidak stress menjalani test retina mata hehehe.

Minggu, 05 Maret 2017

Perubahan diUsia Kehamilan 28 Minggu

28 Minggu, akhirnya si baby sebentar lagi berumur 7 bulan minggu depan :D seneng banget rasanya bisa sampai ketahap ini. Di minggu ke 26 ini banyak banget perubahan yang terjadi.
1.   Berat badan tentunya sudah pasti semakin bertambah seiring bertambahnya usia kehamilan. Berat badanku saat ini sudah 63kg.
2.  Jam tidur lebih awal. Mungkin karena sudah lelah membawa berat badan yang semakin bertambah, jadi jam 9 malam mataku rasanya sudah beratttt banget. Kadang suami juga jadi ikut tidur awal, bagus juga sih jadi suami gak telat berangkat ke kantor paginya hehehe
3.   Gerakan janin terasa sudah bukan sekedar tendangan aja, tapi lebih kegeser-geser di perut, kalau dulu Cuma terasa di bagian bawah perut, sekarang sudah di atas juga gerakannya meliuk - liuk.
4.     Sudah sulit untuk jalan cantik, hahaha secara kaki jalan udh maunya ngegang aja.
5.     Bangun dari posisi jongkok/duduk di lantai sudah amat sangat berat hahaha
6.   Porsi minum bertambah, haus mulu biasa jam kerja habis 2-2,5 botol tupperware 1 Literan, sekarang 3-4 botol, dengan botol yang sama.
7.    Buang air kecilpun sama, sudah lebih sering dari biasanya, bisa sampai 1-1,5 jam sekali masa hahahah
8.    Tulang sebelah kiri yang bulan kemarin sempat sembuh dari nyeri dan sakit, kini timbul lagi sakitnya. Mungkin karena beberapa hari aku skip dari minum susu.
9.    Bukan Cuma tulang yang sakit, tapi gigi juga ikut sakit. OMG, ceritanya kamis malam 2 Maret 2017 aku memang sudah titip makanan ke suami, karena suami baru sampai jam 8 kurang jadi sempat aku isi perut dengan roti bakar (buatan sendiri) saking laparnya sampe ga bisa control si mesesnya masuklah itu ke gigi yang berlubang, setelah makan belum berasa. Saat sedang tertidur malamnya, jam 12 malam aku terbangun, secara sakit banget ini gigi nyut-nyutan. Bolak balik kamar mandi & dapur, mulai dari bikin susu anget, kekumur air biasa, kekumur air garem, sumpel gigi pakai bawang merah, sampe sikat gigi beberapa kali masih aja ga ilang sakitnya. Jam 3 aku kembali masuk kamar, berbaring di samping suami, karena gak kuat sama sakitnya aku bilang sama suami kalau gigiku sakit, gak bisa tidur. Suami sempet bingung juga mau gimana, dia bangun ke toilet, balik dari toilet suami tiduran lagi di samping ngelus-ngelus pipiku sambil berdoa. Suami tawarin olesin minya kayu putih ke pipi beberapa kali aku tolak, sampai akhirnya si suami maksa buat ngolesin katanya biar anget, setelah diolesin pipiku buaknnya anget pemirsa malah dingin hahahah. Seenggaknya rasa sakitnya berkurang karena elusan tangan suami di pipiku, gak sadar sempet pules juga sampe jam 6 buat ngebangunin suami siap – siap berangkat kerja. Aku bulatkan tekadku untuk berangkat ke kantor (tadinya udah izin by WA tapi berubah pikiran hehee). Jam 12 malem itu aku sempet WA dokter obgyn-ku sekedar bertanya obat sakit gigi yang aman untuk ibu hamil. Menurut dokter obgyn-ku sanmol 3x1 selama sakit gigi dan disarankan ke dokter gigi. Jam 9 pagi aku ke klinik kantor, konsultasi dan minta obat sama perawat. Dikasihlah Paracetamol 500mg dan Vit C. Setelah aku minum Puji Tuhan sakitnya agak berkurang, walaupun masih ada cekot – cekot sedikit huhuh.
Terima kasih Tuhan, terima kasih bu dokter obgyn-ku, terima kasih perawat kantorku, terima kasih suamiku tercintah, maaf malem – malem bikin kamu panik hehehe I LOVE YOU FULL deh pokoknya.
Dan saya kapok skip minum susu hamil pemirsa hahahaha
10.   Hari Sabtu tanggal 4 Maret 2017 saya menjalankan test retina mata di RS Hermina dengan Dr. Sumito SpM. Ini dokter baiiiikkk banget, awalnya sama dokter yang perempuan (gak usah disebut namanya) juteknya minta ampun, baru sampe diomelin gara – gara mau cek mata masih pake softlense, lah namanya juga belum pernah mana kita tahu kalau mau cek mata ga boleh pake softlense selama 24 jam. Kalau dokter Suminto ini ramah banget, baru masuk ruangan disalamin, cara ngomongnya juga enak didenger sopan pokoknya cocok deh sama dokter ini, bersyukur si dokter cewe hari itu lagi gak bisa praktek, jadi kita bisa ketemu dokter baik ini hehehe.
Lanjut. Hasil pemeriksaan retina mata menunjukan tidak adanya robekan atau apapu di mataku, hanya saja karena minus yang terlalu tinggi, dokter lebih merekomendasikan untuk lahiran caesar. Saya pribadi dengan suami memang sudah siap dengan hasil apapun yang akan direkomendasikan dokter, jadi kita fine – fine saja hehehe.



Sekian cerita baby bear dan mama bear di minggu ke 28 ini...

Untuk para calon ibu lainnya, saya doakan agar selalu sehat dan tetap kuat yah....